Sunday, August 29, 2010

Semuanya Baik


(Bersabarlah dengan setiap musibah yang menimpa)

Beruntung benar menjadi seorang mukmin, yang beriman dengan taqdir. Taqdir bahkan memberikan sifat optimis dan tidak ada keputus asaan dalam kehidupannya. Begitulah taqdir bekerja, dia memberikan ketenangan dan kegembiraan.

Taqdir juga tidak pernah menafikan usaha. Mereka yang hanya berpada dengan taqdir Allah ta'ala adalah mereka yang tersilap memahami aqidahnya sendiri. Mereka ini semua hal yang terjadi mereka katakan taqdir, mereka miskin; mereka katakan taqdir, mereka gagal; mereka katakan taqdir. Usaha berbentuk doa dan keazaman tidak ada dalam kehidupan mereka. Jadilah mereka seperti manusia yang berfungsi sebagai mayat tiada manfaat dan tiada mudarat. Mereka hakikatnya mayat tetapi masih bernafas dan bergerak-gerak, itu pun jika mereka bergerak!

Ada lagi satu golongan, mereka ini langsung tidak beriman dengan taqdir Allah ta'ala, sehingga apa yang terjadi dalam kehidupan mereka, mereka katakan; aku yang buat aku yang tanggung, aku kaya sebab aku yang mahu jadi kaya. Perkataan Allah ta'ala yang memberi nikmat dan azab tidak pernah ada dalam diari kehidupannya. Seolah-olah mereka yang memiliki badan mereka, mereka yang memiliki kekayaan yang ada pada mereka. Mereka ini lupa mereka sebenarnya adalah hamba. Mereka berlagak menjadi tuan hakiki kepada apa yang empunya mereka.

Begitulah dua bentuk kehidupan makhluk yang bergelar insan.

Dua kecenderungan ekstrim di dalam beriman.

Dua keadaan yang tersesat dalam memahami makna cinta tuhan.

Rasulullah s.a.w, merasa takjub dengan perihal mukmin, merasa takjub akan hal mereka yang semuanya adalah baik dan punyai hikmah.

عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله خير ، وليس ذاك لأحد إلا للمؤمن ؛ إن أصابته سرّاء شكر ؛ فكان خيراً له ، وإن أصابته ضرّاء صبر ؛ فكان خيراً له
. رواه مسلم
"Pelik dengan hal seorang mukmin itu yang urusannya tidak ada yang tidak baik, tidak ada hal yang sedemikian melainkan kepada hanya orang yang beriman, jika dia dilimpahi kesenangan dan kegembiraan, dia beryukur kepada Allah ta'ala, kerana dia menerima dengan hal itu sebagai yang terbaik baginya, dan jika berlaku hal yang mudarat kepadanya dia bersabar, dia tahu ia adalah yang terbaik untuknya"
(riwayat Muslim)



No comments: